Minggu, Juni 07, 2009

Faktor penyebab pelanggaran dari berbisnis yang tidak sehat yakni Ambisi untuk menjadi the BiggesT, The GreatesT, The Market Leader, And The NumbeR On

Dalam psikologi ada fenomena orang-orang yang sudah mencapai sukses tertentu, mengalami kondisi over confidence, yaitu keyakinan “aku tidak mungkin salah, aku tidak mungkin gagal”. Orang-orang yang ada dalam kondisi demikian, adalah orang-orang yang tidak bisa lagi mengakses nilai-nilai dasarnya atau kodratnya, menantang keterbatasannya. Titik over confidence seringkali menjadi turning point dari sukses sehingga menjadi tragedy.

Bisnis yang merugikan masyarakat, penuh dengan kebohongan,dan tipu daya sebenarnya bertentangan dengan kodrat manusia sendiri, karena bisnis tersebut melawan diri manusia sendiri, yaitu hati nurani. Seberapa kuatorang tersebut berperaNG dengan dirinya? Bukankah definisi sukses adalah kebahagiaan?
Jika sukses yang bertentangan dengan kodrat manusia itu tidak membahagiakan, maka cari duit banyak tetapi bertentangandengan kodrat kita, bukanlah suatu kesuksesan, karena salah satu harganya adlah kehilangan kebahagiaan kita.

Banyak yang menganggap bahwa berintegritas dan beretika itu justru hambatan untuk mencapai sukses. Memang jawabannya bisa ya atau tidak. Kalau yang dimaksud adalah sukses gila-gilaan, maka jawabannya adalah ya, tetapi jika yang dimaksud adlah sukses yang membahagiakan maka jawabannya jelas tidak.
Sukses itu pada akhirnya adalh perilaku, atau ditentukan oleh perilaku. Etika berbicara tentang perilaku mana yang baik dan yang benar. Perilaku yang etis, salah satu jantungnya alah integritas. Perlilaku etislah yang membawa keberhasilan jangka panjang dan sesuai dengan kodrat manusia.
 

FreeDom Mindset © 2008. Design By: SkinCorner